Soal-soal Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia IPS Kurikulum Merdeka
Monday, May 29, 2023
Soal-soal Pilihan Ganda Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia di Indonesia
Saturday, December 24, 2022
Bagaimana pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha pada sistem keagamaan, pemerintahan, sosial, ekonomi, dan seni budaya
Pengaruh dari
Kebudayaan masa Hindu-Buddha di Nusantara Pada :
Bidang Keagamaan
Sebelum datangnya
Hindu budha ke Indonesia, masyarakat indonesia menganut animisme dan dinamisme.
Setelah datangnya agama Hindu dan Budha hampir seluruh wilayah nusantara
penduduknya menganut agama Hindu Budha. Meskipun begitu sebagian penduduk masih
mempraktekan pemujaan kepada roh nenek moyang.
Bidang pemerintahan
Pada masa lalu sistem
pemerintahan pada masyarakat nusantara dipimpin oleh seorang kepala suku yang
dipilih berdasarkan kemampuannya dalam memimpin adat dan memimpin upacara
pemujaan kepada nenek moyang. Biasanya pemimpin tersebut dianggap sebagai wakil
nenek moyang di dalam komunitasnya, Tugas dia adalah melindungi dan memberikan
keselamatan dan kesejahteraan kepada masyarakatnya.
Setelah agama Hindu
Budha masuk nusantara, sistem pemerintahan menjadi lebih kompleks dengan
lahirnya beberapa kerajaan. Dalam sistem kerajaan menjadikan pemimpinnya adalah
Raja menggantikan kepala suku. Terjadi perubahan cara memilih pemimpin, Raja
dipilih secara turun menurun sedangkan kepala suku dipilih langsung oleh
masyarakatnya. Selain juga raja dianggap sebagai keturunan dewa yang memiliki
kekuatan absolut.
Bidang sosial
Pada masa Hindu
terjadi pembedaan kelompok masyarakat berdasarkan sistem kasta yang terdiri
atas kasta Brahmana yang merupakan para pendeta yang mempunyai posisi
tertinggi, kemudian kasta Ksatria atau bangsawan menduduki posisi kedua,
selanjutnya kasta Waisya yang merupakan pedagang atau petani sebagai kasta
ketiga, dan terakhir kasta Sudra yang merupakan orang biasa. Sistem kasta
menimbulkan adanya aturan hak-hak dan kewajiban setiap kasta yang berbeda dalam
pemerintahan, perkawinan, hak waris dan pendidikan.
Bidang Ekonomi
Pada masa Hindu Budha
terjalin hubungan perdagangan antara kerajaan di nusantara dengan pedagang dari
India dan China. Muncul beberapa daerah pelabuhan yang berkembang pesat
menyediakan berbagai barang dagangan dari nusantara seperti rempah-rempah dan
hasil pertanian lainnya.. Banyak juga barang dari luar negeri yang impor berupa
: kain sutera, keramik, minyak wangi dan lain-lain.
Bidang seni budaya
Unsur seni budaya dari
datangnya agama Hindu Budha memunculkan akulturasi yang menghasilkan perpaduan
asli nusantara dengan budaya Hindu Budha. Akulturasi ini misalnya pada seni
budaya sebagai berikut ;
- Seni bangunan -
Candi di nusantara berbentuk punden berundak
- Seni Rupa dan Seni
Ukir - Relief di candi-candi
- Sastra dan aksara -
Wayang kulit, kisah-kisah mahabarata dan ramayana
Thursday, March 24, 2022
Ulangan Peristiwa-Peristiwa pada Masa Pemerintahan Kolonial Inggris
Monday, March 21, 2022
Soal Peristiwa Kedatangan Bangsa Barat
Thursday, September 16, 2021
Candi-candi di Jawa Tengah Bagian Selatan
Karakteristik candi-candi yang berlokasi di selatan Jawa Tengah mengilustrasikan bahwa raja menjadi pusat dunia. Candi utama sebagai raja dikelilingi oleh candi-candi yang lebih kecil yang menggambarkan rakyat.
Berikut adalah contoh-contoh candi yang berlokasi di Jawa tengah selatan :
1. Candi Kalasan
Candi Kalasan dibangun sekitar tahun 778 masehi dari perintah Rakai
Panangkaran untuk persembahan kepada Dewi Tara yang memiliki corak
Mahayana. Bangunan candi mempunyai tinggi 6 meter dan memiliki 52 Stupa.
Meskipun Rakai Panangkaran beragama Hindu-Siwa tetapi agama Budha yang
berkembang pesat saat itu, atas permintaan Rahib Budha maka candi Kalasan
dihadiahkan sebagai tempat suci Dewi Tara yang merupakan dewi kasih sayang dan
pelindung umat Budha. Lokasi candi Kalasan di Desa Tirtomartani, Kecamatan
Kalasan, Sleman, DI. Yogyakarta
2. Candi Prambanan (Roro Jonggrang)
Komplek candi ini dibangun atas perintah Rakai Pikatan yang kemudian selesai
pada masa Raja Daksa dari kerajaan Mataram Kuno. Denah candi prambanan terdapat
candi Utama yang dikelilingi oleh candi yang lebih kecil. Candi Prambanan
merupakan candi Hindu yang dibangun di kaki Gunung Merapi tepatnya saat ini
berlokasi di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta.
3. Candi Sari
Nama lain candi ini yaitu Candi Bendah yang bercorak candi Budha yang
letaknya tidak jauh dari Kalasan, diperkirakan dibangun bersamaan waktunya
dengan Candi Kalasan, hal ini bisa dilihat dari bentuk bangunan yang mirip.
Bangunan candi Sari merupakan bangunan vihara yang mempunyai lebar 10 meter dan
panjang 17,32 meter dengan dua pintu masuk raksasa yang disebut Dwarapala.
Candi ini terletak di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, DI.
Yogyakarta.
4. Candi Borobudur
Candi Borobudur merupakan Candi Budha yang mempunyai bentuk dasar punden
berundak-undak yang sesuai dengan filosofi Buddha Mahayana yang mempunyai susun
tiga yang terdiri kamadhatu, rupadhatu dan arupadhatu. Candi ini dibangun pada
tahun 800 oleh raja-raja mataram kuno dari Dinasti Syailendra.
Bangunan candi Borobudur mempunyai tinggi sekitar 42 meter dengan relief
yang mencapai panjang 4 km dan mempunyai arca Buddha sebanyak lebih dari 500.
Selain itu di puncak Candi terdapat stupa terbesar dan stupa yang lebih kecil
di setiap tingkatnya dengan patung Buddha yang ada di dalam stupa tersebut.
Letak Candi Borobudur di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
5. Candi Pawon
Candi Pawon merupakan Candi Buddha yang dibangun pada masa Dinasti
Syailendra sekitar abad ke ke-8. Bangunan candi mempunyai tinggi 13,3 meter dan
panjang masing-masing sisinya 10 meter. Pada dinding-dindingnya terdapat relief
pohon kalpataru dan kirana-kirani (makhluk berkepala manusia dan berbadan
burung). Candi Pawon berlokasi di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kec.
Borobudur, Kabupaten Magelang. Jawa Tengah.
6. Candi sewu
Candi Sewu merupakan komplek yang bercorak candi Buddha yang dibangun pada
masa Raja Indra dari Dinasti Syailendra pada tahun 1098 masehi. Meskipun
namanya Candi Sewu dalam bahasa Jawa yang artinya seribu, tetapi jumlah
tepatnya hanya 241 Candi yang terdiri atas 1 candi induk dan candi-candi kecil
yang berjumlah 240 di sekeliling candi induk. Pintu Candi Sewu ada dua arca
Dwarapala yaitu raksasa yang duduk menjaga pintu dengan memegang gada. Candi
sewu berlokasi di Dukuh Bener, Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah.
7. Candi Lumbung
Candi Lumbung terdiri atas candi utama yang dikelilingi oleh 16 candi
dengan bentuk segi empat. Candi ini merupakan Candi Buddha yang didirikan
sekitar abad ke-9 pada masa Mataram Kuno. Lokasi Candi Lumbung di Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah.
8. Candi Plaosan
Candi ini dibangun pada masa Rakai Pikatan. Komplek bangunan candi dibagi
menjadi 2 halaman yang masing-masing ada candi induk. Kedua halaman tersebut
dibangun tembok dalam dan tembok luar dengan jarak yang agak berjauhan. Di
Antara tembok tersebut dikelilingi oleh 58 candi perwara serta ada 128 stupa.
Lokasi candi di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten,
Provinsi Jawa Tengah.
9. Candi Sukuh
Candi ini merupakan candi Hindu yang merupakan peninggalan kerajaan
Majapahit. Bangunan candi berbentuk punden berundak dengan relief candi yang
sangat sederhana. Candi mempunyai patung lingga dan yoni yang melambangkan
kesuburan dan kemakmuran. Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan
Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.
10. Candi Sajiwan
Candi ini disebut juga candi Sojiwan yang dibangun sekitar tahun 850
masehi. Bangunan utama candi Sajiwan mempunyai luas 401,3 m2 dengan tinggi 27
m. Candi ini termasuk candi Buddha yang memiliki 20 relief di bagian bawah
candi yang mempunyai hubungan dengan cerita Pancatantra yang berasal dari
India. Candi Sojiwan berlokasi di desa Kebon Dalem Kidul, Prambanan,
Klaten, Jawa Tengah.