Situs Sangiran ini sangat
terkenal sampai ke penjuru dunia. Situs Sangiran terletak di utara Kota Solo
sekitar 15 km. Luas situs ini mencapai 59,2 km2 yang masuk pada kabupaten
Sragen sepeda Kecamatan Gondangrejo, Kalijambe dan Gemolong provinsi Jawa
Tengah
Situs Sangiran berada di kaki
gunung Lawu yang pada masa lalu merupakan kubah yang tererosi di bagian
puncaknya, sehingga terbentuk kenampakan terbalik. Kondisi tenah yang seperti
itu terus ditambah dengan pengikisan dari sungai Pohjajar, Cemoro da Brangkal
mengakibatkan tersingkapnya lapisan-lapisan tanah dalam secara alamiah.
Latar Belakang
Pada tahun 1934 seorang ahli
bernama Gustav Heinrich Von Koenigswald datang ke situs Sangiran ini. Saat
itulah menjadi permulaan dari penelitian-penelitian di kawasan Situs Sangiran.
Awalnya yang ditemukan adalah alat-alat serpih yang berasal dari jaman
pleistosen tengah. Selang 2 tahun kemudian ditemukan rahang bawah fosil manusia
purba yang bernama Homo Erectus di lokasi Pucangan Atas Situs Sangiran. Hingga
saat ini telah ditemukan kurang lebih 60 individu manusia di sekitar Kabupaten
Sragen. Dan ini merupakan jumlah yang cukup besar karena mencakup lebih 50%
jumlah fosil manusia purba di dunia. Kebanyakan temuan tersebut diperoleh dari
penduduk sekitar situs sangiran yang terdiri atas beberapa bagian tubuh manusia
purba, seperti tengkorak, femur dan mandibula. Sekitar tahun 1960an, situs ini
sudah diteliti oleh ahli purbakala dari Indonesia seperti : T. Jacop dan S.
Sartono.
Temuan di Situs Sangiran
Pada tahun 1996 Sangiran
ditetapkan sebagai warisan budaya dunia. Hal ini didasari bahwa banyak bukti
kehidupan manusia purba yang tinggal di Sangiran sudah ada sejak 1,8 juta tahun
yang lalu. Manusia purba tersebut
disebut Homo Erectus. Mereka bisa hidup dan berkembang secara turun-temurun
dikarenakan kondisi alam yang baik dan banyak tersedia makanan disekitar
Sangiran saat itu.
Selain itu juga ditemukan banyak
alat-alat manusia purba seperti : batu pukul, bola batu, alat-alat serpih,
kapak pembelah dan kapak perimbas. Di samping itu juga ditemukan fosil-fosil
hewan prasejarah.
Beberapa manusia purba yang
ditemukan di Situs sangiran Misalnya Megantropus Palaeojavanicus dan
Pithecanthropus Erectus. Selain itu ada fosil hewan, Misalnya : Babulus
palaeokarabau (Kerbau Purba), Mastodon sp(gajah purba), Felis Palaeojavanica
(harimau purba), Rhinocerus Sondaicus (badak purba), Bovidae (Sapi atau Banteng
Purba) dan rusa purba atau Cervus sp. Ada juga hewan yang hidup di air
misalnya: kepiting, buaya purba dan gigi ikan hiu. Semua fosil-fosil tersebut
disimpan di museum situs Sangiran dengan jumlah fosil sudah ditemukan sekitar
13.809 fosil. Dengan rincian sekitar 2.934 disimpan di museum dan 10.875
ditempatkan di ruang pamer.
No comments:
Post a Comment