Situs Trinil terletak di Provinsi
Jawa Timur, yaitu sebelah barat kota Ngawi sekitar 14 km. Alamat pastinya di
Dukuh Pilang Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar. Lokasi situs Trinil berada di
kaki Gunung Lawu dengan lapisan tanah terangkat dan tersingkap yang masuk pada lapisan pleistosen. Situs Trinil
masuk pada formasi Kabuh yang juga
banyak ditemukan fosil hewan purba dan tumbuhan purba. Sedangkan di bagian atas
dari situs Trinil merupakan teras suatu sungai yang masuk dalam lingkungan
formasi Notopuro.
Seorang ahli bernama Eugene
Dubois menemukan fosil Pithecanthropus erectus di Situs Trinil pada tahun 1893.
Penemuan tersebut membuat banyak ahli lain
yang ingin meneliti di sekitar daerah Trinil. Seperti seorang ahli yang
bernama Selenka yang menggali tanah pada lokasi tersebut pada tahun 1907-1908
dan berhasil menemukan banyak fosil hewan purba tetapi tidak mendapatkan fosil
manusia purba satupun.
Selanjutnya sekita 1962 ada
penelitian oleh Proyek Penetian Paleoantropologi Nasional, Departemen Geologi
ITB & Direktorat Geologi yang menemukan beberapa alat serpih yang diperkirakan
dibuat oleh Pithecanthropus Soloensis.
Temuan di Situs Trinil
Salah satu temuan besar di Situs
Trinil adalah Pithecanthropus Erectus yang saat ditemukan dalam bentuk fosil
tengkorak dan tulang-tulang paha yang berwarna cokelat kehitaman. Sebagai tanda
lokasi tersebut ditemukan fosil tersebut dibuat sebuah tugu di selatan Sungai
Bengawan Solo di Klitheh. Umur dari fosil
manusia trinil itu diperkirkan masuk pada masa pleistosen sekitar 500.000 –
830.000 tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus atau
manusia Trinil ini mempunyai tubuh yang tegap dengan tinggi badan mencapai 165 –
170 cm. Perkiraan berat badan mencapai 104 kg dan volume otak sekitar 900cm3
atau 2/3 isi otak manusia modern. Bagian gigi manusia trinil terlihat lebih
mencolok dan besar dengan otot kunyahnya yang kuat. Selain itu ada tonjolan
yang ada di atas mata dan tengkorak berbentuk menyempit pada belakang mata.
Untuk pola hidup masih tergantung
pada alam dengan berburuh hewan dan meramu tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan. Hewan
yang diburuh biasanya hewan yang besar untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Kemungkinan
saat itu juga sudah ditemukan api sehingga hewan tidak langsung makan tetapi
mereka bakar atau masak dulu.
Untuk fosil tumbuhan yang
ditemukan di situs Trinil terdiri atas : pohon jeruk purba atau Reevesia
wallichii, pohon rasamala atau liquidambar excelsa dan pohon salam atau
altyngio exessa. Sedangkan hewan purba yang ditemukan terdiri dari Gajah atau
Probosceda, Rusa atau Cervus, Antelope atau duboisia, Bibos Kanchil,
Hippopotamus sivajavanicus, hewan karnovora (Felis Trigrsi, Felis pardus, Felis
Bengalensis, dll), hewan pemakan serangga (Exchinosorex) dan hewan pengerat
(lepus lapis, lepus nigricollis, dll).
Selain itu juga ditemukan di
situs Trinil beberapa jenis primata, misalnya : Pithecanthropus Soloensis,
Pithecanthropus erectus, Symphalangus, Macaca trigonocephalus, trachypitheus
cristatus dan pongo pygmaeus.
No comments:
Post a Comment