Tuesday, April 9, 2019

Kapan agresi militer Belanda pertama dan kedua


Agresi Belanda I (21 Juli 1947)
Letnan Jenderal Van Mook melakukan Agresi kepada Indonesia untuk pertama kali pada tanggal 21 Juli 1947. Van Mook mempunyai alasan bahwa Indonesia tidak serius dalam melakukan perjanjian damai dengan Belanda sehingga keputusan melakukan serangan itu dilakukan untuk menguasai kembali sebagian atau seluruh wilayah Indonesia. Sebagai balasan dari tindakan Belanda tersebut, TNI melakukan taktik perang gerilya untuk setidaknya menahan Agresi Militer Belanda yang kekuatan memiliki senjata yang lebih canggih dan lebih lengkap.



Agresi Belanda II (19 Desember 1948)
Belanda secara sepihak menarik diri dari keputusan pada perjanjian Renville sehingga mereka tidak merasa mempunyai ikatan atau tidak harus menepati hasil perjanjian Renville tersebut. Maka dari itu pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan serangan kepada pihak Republik Indonesia yang kemudian serangan itu dinamakan agresi Belanda kedua.
Sebagai tindakan awal dalam serangan yang dilakukan Belanda yaitu menguasai kota Yogyakarta yang saat itu menjadi ibukota Republik Indonesia. Serangan kilat yang mereka lakukan dari sejak pukul 06.00 WIB, Dalam waktu yang singkat mereka mampu menguasai wilayah kota Yogyakarta Pada pukul 16.00 WIB.
Keberhasilan Belanda untuk menguasai Yogyakarta membawa akibat Belanda mampu menawan beberapa pimpinan Republik Indonesia seperti Presiden Soekarno,  Haji Agus Salim dan  Sutan Syahrir.  ketiga tokoh tersebut kemudian diasingkan di Brastagi Yang selanjutnya dibawa ke Prapat di tepi danau Toba. Sedangkan Muhammad Hatta ditawan dan diasingkan di  daerah Muntok pulau Bangka.
Penawanan terhadap pimpinan negara tersebut tidak Lantas membuat pemerintahan Republik Indonesia menjadi berhenti. Hal ini dikarenakan presiden memberi mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia yang berlokasi di Sumatera Barat. Selain itu presiden juga memerintahkan kepada Mr A.A. Maramis, Dr. Sudarsono dan L.N Palar untuk membuat pemerintahan RI di negara India jika Pembentukan PDRI gagal. Pada bulan Desember 1948 PDRI berhasil dibentuk oleh Syafruddin Prawiranegara dan beliau menjabat sebagai perdana menteri. pemerintahan PDRI berlangsung di sebuah desa kecil yang bernama Halaban yang dekat dengan Kota Payakumbuh Sumatera Barat

Blog Saya Yang Lain