Thursday, September 8, 2016

Perkembangan Ekonomi Awal Kemerdekaan

Permasalahan – Pengaruh – Upaya Mengatasi Permasalahan

a) Hiperinflasi
Setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka terjadilah masalah ekonomi yang sangat sulit, yaitu hiperinflasi, dimana harga barang-barang harga meningkat sangat tinggi. Hal ini karena jumlah uang Jepang yang beredar terlalu banyak dan tidak terkendali. Sedangkan kas negara tidak ada, negara juga tidak mempunyai pendapatan dari pajak dan tidak ada pendapatan dari bea masuk.
Pengaruh Hiperinflasi :
Rakyat semakin sulit membeli kebutuhan sehari-hari karena harga barang yang terlalu mahal. Selain itu perekonomian menjadi tidak sehat karena mahalnya bahan baku dan rendahnya daya beli penduduk.
Upaya untuk mengatasi Hiperinflasi :
Pemerintah bertindak untuk mengurangi pemakaian uang Jepang maka diberlakukan lagi mata uang Hindia Belanda yang diterbitkan oleh De Javasche Bank yang sebelumnya menjadi bank sentral.

b) Blokade Laut                  
Sebagai salah satu cara Belanda untuk menghancurkan Indonesia adalah dengan blokade laut, sehingga Indonesia tidak bisa mengekspor dan menimpor barang.
Pengaruh Blokade Laut :
Cara Belanda ini sangat merusak ekonomi Indonesia, karena tidak ada ekpor sehingga pendapatan negara menjadi sangat kurang dari perdagangan internasional, dan tidak ada impor membuat beberapa kebutuhan pokok tidak bisa terpenuhi sehingga rakyat menjadi menderita.
Upaya untuk mengatasi blokade laut adalah :
1. Melakukan Pinjaman Nasional
Menteri Keuangan saat itu Ir. Surachman melakukan program pinjaman nasional yang mengumpulkan dana dari penduduk dari pulau Jawa dan Pulau Madura untuk disetorkan ke negara sebagai pinjaman dengan target Rp. 1.000.000.000. Ternyata program ini berhasil berkat dukungan dari rakyat, hal ini menunjukkan rakyat sangat mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
2. Melaksanakan perundingan dengan India.
Saat itu India mengalami ancaman kelaparan, maka dari itu Indonesia memberikan bantuan sebanyak lima ratus ribu ton beras. Sebagai balasan pemerintah India memberikan pakaian dan sandang kepada rakyat Indonesia.
3. Melakukan perdagangan secara langsung ke luar negeri.
Pemerintah melakukan hubungan perdagangan dengan Amerika Serikat melalui sebuah organisasi yang bernama Banking dan Tranding Coperation (BTC), sehingga Indonesia bisa mengekspor produk seperti teh, karet dan gula. Selain itu, perdagangan dialihkan ke Sumatera karena dengan pelabuhan Singapura dan Malaya dengan menggunakan perahu motor dan kapal layar. Hal ini dilakukan untuk mengelabuhi blokade Belanda di lautan.

Sunday, September 4, 2016

Contoh bentuk interaksi sosial yang ada di daerah kamu

1. Contoh Kerjasama
- Masyarakat bergotong royong untuk membangun jalan desa yang telah lama rusak
- Siswa-siswa berkerja bakti untuk membersikan lingkungan sekolah dari sampah dan tumbuhan pengganggu

2. Contoh Akomodasi
- Dua orang yang bersengketa kepemilikan tanah sepakat untuk membawa persoalan itu ke pengadilan untuk diputuskan siapa yang berhak terhadap tanah tersebut.
- Setelah terjadi tawuran atau perkelahian antara dua kelompok pelajar dari dua sekolah yang berbeda kemudian mereka didamaikan melalui pertemuan dengan Dinas Pendidikan.

3. Contoh Asimilasi
- Orang India  yang datang ke Indonesia dan menetap lama di lingkuangannya, sehingga dia pandai berbahasa Indonesia dan lama-lama dialek bahasa awalnya menjadi tidak kentara lagi berganti dengan dialek Bahasa Indonesia.
- Makanan mie bakso yang berasal dari Cina, kemudian berkembang di Indonesia dan lama-kelamaan makanan tersebut diakui sebagai makanan masyarakat Indonesia.


4. Contoh Kompetisi
- Pertandingan Bola Voli antar RT yang memperebutkan Piala dari Kepala Desa dalam rangka memperingati HUT RI.
- Calon ketua Osis melakukan kampanye di depan siswa-siswa agar di pilih secara demokratis menjadi ketua Osis baru.

5. Contoh Kontravensi
- Ada seorang siswa meraih nilai yang bagus pada saat ulangan harian, tetapi ada siswa lain yang merasa tidak suka pada hasil ulangan siswa tersebut, rasa tidak suka dan iri hati tersebut disembunyikan jika bertemu dengan siswa yang nilainya bagus tadi.
- Ketua kelas membagi jadwal kelompok kebersihan kelas, tetapi ada siswa tidak setuju dengan jadwal tersebut, sehingga menimbulkan rasa tidak suka dan keengganan untuk melakukan tugas dengan baik.

6. Contoh Konflik
- Terjadi perkelahian antar pelajar setelah pulang sekolah.

- Terjadi pertentangan antara dua pendukung calon kepala desa sehingga terjadi tindak kekerasan yang sangat merugikan masyarakat.

Thursday, September 1, 2016

perkembangan politik di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin

Pergantian Kabinet pada periode Demokrasi Liberal
setelah RIS, pemerintah RI menerapkan demokrasi liberal yang berlangsung antara tahun 1950-1959. Sistem pemerintahan saat itu yaitu parlementer dengan perdana menteri sebagai pemimpin pemerintahan. sedangkan presiden bertindak sebagai kepala negara. Pemerintam multihan parlementer menganut sistem multipartai yang mempunyai perbedaan ideologi yang sangat kentara, sehingga sering terjadi pertentangan dan persaingan yang sangat besar untuk memperoleh kekuasaan.
Dengan situasi seperti itu umur pemerintahan seorang perdana menteri tidak berlangsung lama, rata-rata hanya berlangsung satu tahunan saja, maka akan segera berganti dengan pemerintahan yang lain. Terhitung ada 7 kali perubahan perdana menteri selama 9 tahun masa demokrasi liberal, kabinet pertama saat itu mulai dari kabinet Natsir, kemudian diganti kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, selanjutnya Kabinet Ali Sastroamidjojo I, Kabinet  Burhanuddin Harahap, kemudian Kabinet  Ali Sastroamidjojo II dan yang terakhir Kabinet Djuanda.

Pemilu 1955
Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955 ketika masa demokrasi liberal. Pemilu dilaksanakan dua tahab, yaitu :
Pertama pemilu untuk memilih DPR yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 1955. Pada saat itu yang memenangkan pemilu adalah Masyumi dengan 60 kursi, PNI dengan 58 kursi dan NU dengan 47 Kursi.
Kedua pemilu untuk memilih konstituante yang dilaksanakan pada 15 Desember 1955. Konstituante dipilih untuk membentuk UUD yang baru penganti UUDS 1950. Pemilu kali ini dimenangkan oleh Masyumi dengan 119 Kursi, Masyumi 112 kursi dan NU 91 kursi.

Dekrit Presiden Tanggal 5 Juli 1959
Ketidakstabilan politik selama demokrasi liberal dan tidak bisanya konstituante malaksanakan tugas untuk membentuk undang-undang baru membuat Presiden Sukarno melakukan inisiatif untuk mengeluarkan Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1945. Dekrit Presiden menyebutkan bahwa Bangsa Indonesia kembali lagi ke UUD 1945, selain itu juga berisi tentang pembubaran konstituante dan pembentukan MPRS dan DPAS. Dan sejak itu Bangsa Indonesia memasuki masa demokrasi terpimpin.

Blog Saya Yang Lain