Wednesday, June 7, 2017

Situs Trinil

Situs Trinil terletak di Provinsi Jawa Timur, yaitu sebelah barat kota Ngawi sekitar 14 km. Alamat pastinya di Dukuh Pilang Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar. Lokasi situs Trinil berada di kaki Gunung Lawu dengan lapisan tanah terangkat dan tersingkap  yang masuk pada lapisan pleistosen. Situs Trinil masuk pada formasi Kabuh  yang juga banyak ditemukan fosil hewan purba dan tumbuhan purba. Sedangkan di bagian atas dari situs Trinil merupakan teras suatu sungai yang masuk dalam lingkungan formasi Notopuro.
Seorang ahli bernama Eugene Dubois menemukan fosil Pithecanthropus erectus di Situs Trinil pada tahun 1893. Penemuan tersebut membuat banyak ahli lain  yang ingin meneliti di sekitar daerah Trinil. Seperti seorang ahli yang bernama Selenka yang menggali tanah pada lokasi tersebut pada tahun 1907-1908 dan berhasil menemukan banyak fosil hewan purba tetapi tidak mendapatkan fosil manusia purba satupun.
Selanjutnya sekita 1962 ada penelitian oleh Proyek Penetian Paleoantropologi Nasional, Departemen Geologi ITB & Direktorat Geologi yang menemukan beberapa alat serpih yang diperkirakan dibuat oleh Pithecanthropus Soloensis.
Temuan di Situs Trinil
Salah satu temuan besar di Situs Trinil adalah Pithecanthropus Erectus yang saat ditemukan dalam bentuk fosil tengkorak dan tulang-tulang paha yang berwarna cokelat kehitaman. Sebagai tanda lokasi tersebut ditemukan fosil tersebut dibuat sebuah tugu di selatan Sungai Bengawan Solo di Klitheh.  Umur dari fosil manusia trinil itu diperkirkan masuk pada masa pleistosen sekitar 500.000 – 830.000 tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus atau manusia Trinil ini mempunyai tubuh yang tegap dengan tinggi badan mencapai 165 – 170 cm. Perkiraan berat badan mencapai 104 kg dan volume otak sekitar 900cm3 atau 2/3 isi otak manusia modern. Bagian gigi manusia trinil terlihat lebih mencolok dan besar dengan otot kunyahnya yang kuat. Selain itu ada tonjolan yang ada di atas mata dan tengkorak berbentuk menyempit pada belakang mata.
Untuk pola hidup masih tergantung pada alam dengan berburuh hewan dan meramu tumbuh-tumbuhan yang ada di hutan. Hewan yang diburuh biasanya hewan yang besar untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Kemungkinan saat itu juga sudah ditemukan api sehingga hewan tidak langsung makan tetapi mereka bakar atau masak dulu.
Untuk fosil tumbuhan yang ditemukan di situs Trinil terdiri atas : pohon jeruk purba atau Reevesia wallichii, pohon rasamala atau liquidambar excelsa dan pohon salam atau altyngio exessa. Sedangkan hewan purba yang ditemukan terdiri dari Gajah atau Probosceda, Rusa atau Cervus, Antelope atau duboisia, Bibos Kanchil, Hippopotamus sivajavanicus, hewan karnovora (Felis Trigrsi, Felis pardus, Felis Bengalensis, dll), hewan pemakan serangga (Exchinosorex) dan hewan pengerat (lepus lapis, lepus nigricollis, dll).
Selain itu juga ditemukan di situs Trinil beberapa jenis primata, misalnya : Pithecanthropus Soloensis, Pithecanthropus erectus, Symphalangus, Macaca trigonocephalus, trachypitheus cristatus dan pongo pygmaeus. 

No comments:

Post a Comment

Blog Saya Yang Lain